Tugas 3.1.a.8. Koneksi Antar Materi; Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Oct 23, 2022

Mengajarkan anak berhitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik

( Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best )

=Bob Talbert=



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai guru apa yang kita lakukan selama in harus mencerminkan suatu tindakan yang mengarah kearah kebajikan, karena guru adalah figur yang dekat dengan siswa, apa yang dilakukan oleh guru pastinya akan diadopsi dan juga akan ditiru,, ibarat pepatah, baik buruknya murid, tergantung juga oleh apa yang dilakukan dan diajarkan oleh guru.

Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.1.a.8. terkait Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Dalam Tugas ini  ada beberapa pertanyaan yang akan saya coba membahasnya satu per satu.


1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan ing Ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani yang mengandung makna yaitu di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan. Ibarat seorang petani kita dalah orang yang mempunyai kewajiban bagaimana sawah akan kita garap, tanaman apa yang akan kita tanam, bagaimana proses dari awal sampai akhir terjadi, yang mana tujuannya dalah untuk mendapatkan kebahagian.
Sebagai pendidik, kita harus menyadari bahwa setiap anak membawa kodratnya masing-masing. Kita hanya perlu menuntun segala yang ada pada anak, mengarahkan dan memberi dorongan supaya anak dapat berproses dan berkembang. Dalam proses menuntun, anak akan diberi kebebasan, dalam hal ini guru sebagai pamong memberikan tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah serta membahanyakan dirinya serta anak menemukan kemerdekaannya dalam belajar sehingga akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Dalam hal tersebut, maka guru harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid serta bijaksana. Berdasarkan hal tersebut guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya guru dalam menerapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid,  bisa berpegang pada 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilema, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Pada dasarnya manusia dalah  ciptaaan Tuhan yang paling sempurna,  disini selain diberi fisik yang lengkap, manusia juga dilengkapi dengan akal pikiran dan hati  nurani. Sehingga manusia seyogyanya bisa tahu membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak.
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri manusia, sangat berpengaruh sekali dalam pengambilan keputusan, dimana hal ini disebut dengan dilema etika. Dalam pengambilan keputusan kadang kita dihadapkan pada dua hal yang harus kita pilih. Nah… dalam pengambilan keputusan ini kitab isa menggunakan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan. Ketiga prinsip tersebut adalah:
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Sebagai Guru Penggerak/pendidik , tentunya ada beberapa nilai yang harus dipegang seperti nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan nilai-nilai atau prinsip, pendekatan, dan langkah-langkah yang benar sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang paling minim bagi semua pihak, terutama bagi kepentingan /keberpihakan pada anak didik kita.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya?
Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping atau fasilisator sangat membantu saya dalam  proses berlatih mengevaluasi dalam pengambilan keputusan yang telah saya ambil. Bagamana  car akita mengidentifikasi sebuah  masalah, bagaimana car akita menggali informasi dan car akita agar  keputusan  yang kita ambil  bisa dipertanggungjawabkan kemudian  hari, apakah  keputusan yang saya ambil sudah berpihak kepada murid, sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal, apakah keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang dan apakah keputusan yang diambil tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
Sesi coaching membantu guru untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan memecahkan permasalahan saat menjadi pemimpin pembelajaran, sehingga pada saat menentukan suatu permasalahan dilema etika seorang guru mampu mengidentifikasi suatu permasalahan dengan tehnik coaching, sehingga mampu menghasilkan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
Dalam melaksanakan proses Pendidikan, pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan , konsekuensi yang akan terjadi, dan meminilisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Namun tujuan utama pengambilan selalu pada kepentingan dan keberpihakan pada anak didik . 

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.
Seringkali dalam kasus yang terjadi berkaitan erat dengan  masalah moral. Disini sebagai pendidik kita harus bisa membedakan kasus tersebut apakah dilemma etika atau bujukan moral. Memang kadang tidak m udah bagi kita  untuk memutuskan permasalah dari kasus ini. Karena kadang kita dihinggapi rasa bersalah jika keputusan yang kita ambil bertolak belakang dengan norma yang ada.
Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dengan nilai- nilai dari seorang pendidik tersebut, yang merupakan landasan pemikiran yang dimiliki akan cenderung pada prinsip " melakukan demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip- prinsip/ nilai- nilai dalam diri dan melakukan apa yang kita harapkan orang lain akan lakukan kepada diri kita. Maka seorang pendidik akan dapat mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan terkait permasalahan yang terjadi.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Dalam pengambilan keputusan tentunya kita sering dihadapkan pada situasi dan kondisi yang  tidak tentu, dimana keputusan yang akan kita ambil harus berdampak ke hal yang baik. Tetapi  kadang keputusan tersebut juga berdampak  ke hal yang tidak  baik. Hal  ini mungkin juga dipengaruhi oleh beberapa factor, mungkin keadaan kondisi lingkungan, kondisi keamanan ataupun kenyamanan. Hal yang bisa lakukan adalah dengan menerapkan 3 prinsip, 4 paradigma d an 9 langkah pengambilan  keputusan, dengan  melakukan uji benar dan salah, dapat menjadi pertimbangan kita d alam  mengambil keputusan, sehingga keputusan yang akan kita ambil nanti  membawa dampak yang positif, terciptanya lingkungan yang postif, kondusif dan  aman.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Setiap pengambilan keputusan pasti ada tantangan, dikarenakan  salah satunya mungkin adalah  rasa tidak percaya dengan keputusan yang akan kita  ambil, rasa justifikasi/ ungkapan rasa yang  tidak senang kepada diri kita. Adanya unsur ancaman juga tantangan yang akan dihadapi. Tentunya akan sangat sulit kalau hal ini sudah tertanam di diri siswa, guru/masyarakat/lingkungan. Pendekatan persuasive dan penjelasan sejelas-jelasnya adalah upaya yang bisa  kita lakukan sebagai cara merubah paradigma yang ada di lingkungan kita, sehingga saat kita menerapkan prinsip, paradigma dan pengambilan bisa tepat sasaran.  Kesulitan-kesulitan di atas selalu kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan





8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Keputusan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita sangat erat  sekali. Pendidik  adalah  orang  yang sangat dekat dengan murid, diparadigma  saat ini, segala sesuatu ayng kita lakukan haruslah berpihak pada murid. Dalam pembelajaran yang kita  lakukan sudah seyogyanya kita memberi kesempatan kepada murid kita sesuai dengan alam dan kodrat zamannya, kita tidak  boleh lagi memaksanakan kehendak  kita kepda murid, tetapi bagaimana kita bisa memberikan kemerdekaan kepada murid untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh murid kita.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus benar- benar memperhatikan kebutuhan belajar murid. Jika keputusan yang kita ambil sudah mempertimbangkan kebutuhan murid maka murid akan dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga keputusan kita dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti. Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan memberikan dampak akhir yang baik dalam proses pembelajaran sehingga mampu menciptakan well being murid untuk masa depan yang lebih baik.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran terkait dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar, Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.
Dalam melaksanakan proses Pendidikan, seorang pendidik harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan.
Keterampilan coaching ini dapat membantu murid dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri tidak sebatas pada murid, keterampilan cocaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh(mindfullness), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Pemahaman saya terkait konsep di modul 3.1 ini  s angat membantu saya dalam proses pengambilan keputusan. Sebelum saya mempelajari modul ini, dalam setiap kali saya menghadapi sebuah kasus, sangat merasa kebingungan harus bagaimana dan seperti apa keputusan yang akan saya buat. Dengan mempelajari modul 3.1 sekarang saya mulai memahami cara yang harus saya lakukan, baik dalam penentuan prinsip pengambilan keputusan, paradigma mengambil keputusan ataupun 9 langkah yang harus saya  lakukan untuk memecahkan dan mengambil sebuah keputusan.

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah, apa yang saya lakukan hanya terbatas atas belas kasihan, tidak melanggar norma yang berlaku, tentu sangat berbeda, setelah saya mempelajari modul 3.1 saya banyak belajar dan paham tindakan apa yang harus saya lakukan

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak modul 3.1 sangat besar dalam diri saya, perubahan yang dapat saya lakukan adalah setiap pemecahan masalah (kasus) saya bisa menerapkan konsep prinsip pengambilan keputusan, paradigma mengambil keputusan ataupun 9 langkah pengambilan keputusan

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting, baik secara individu ataupun sebagai seorang pemimpin. Dalam pengambilan keputusan hendaknya tetap melakukan identifikasi masalah, apakah masalah ini berkaitan dengan dilemma etika atau bujukan moral. Prinsip/paradigma/9 langkah pengambilan keputusan di modul ini dapat digunakan sebagai cara dalam pemecahan masalah baik sebagai individu ataupun sebagai seorang pemimpin.


19 komentar:

Anonymous said...

Pa Aan,,,, A smiling English Teacher

Anonymous said...

Pada intinya pendidik menjadi tauladan, dan bisa mengolah emosi manjadi pemimpin pembelajaran dan semua keputusan di dasar kan keputusan bersama

Anonymous said...

Mantap ulasannya kak Aan, sangat bermanfaat untuk menambah wawasan kita sebagai seorang guru... Keren..

Anonymous said...

Luar biasa Pak Aan ulasannya, semoga bermanfaat n menambah wawasan kita sebagai pendidik. Tetap semangat

Aan Pujiyono Timorenti, S.Pd said...

terima kasih semua.... semoga membawa manfaat buat semua

Anonymous said...

Setiap pertanyaan dijawab dengan sangat jelas dan mudah dipahami. Saya jadi ikut belajar disini.

Anonymous said...

Mantap kak aan...sangat mantab sekali ulasan nyaa...semoga nnti bisa bermanfaat bagi kami para guru...tetap semangat kak aan...sukses selalu...

Anonymous said...

Bagus dan bermanfaat, tetap semangat, semoga selalu sehat

Anonymous said...

Mantul kak aan, jadi tambah ilmu saya. Semoga bermanfaat untuk kami para pendidik. Hebaat...

Pudji Astuti said...

Bagus mantap lanjutkan perjuangan

Anonymous said...

Ulasannya sangat bagus mas....mudah untuk dipahami. terimakasih ilmunya.....

Anonymous said...

Bagus kak Aan, semangat ya menjadi guru penggerak

Anonymous said...

Sukses Selalu Kakak...👍

Anonymous said...

Top manteb terbaik

mgmpbhsinggrissmpkabngawi said...

Pada prinsipnya semua keputusan akan membawa konsekuensi, tinggal bagaimana kita mengelola kedua hal tersebut

Anonymous said...

Siip pak aan... mantul ulasannya... lanjutkan...

Anonymous said...

Ulasannya sangat mudah dipahami....semoga sukses lancar untuk kedepannya ....dan selalu diberikan kemudahan ...semangat massku 👍👍👍👍

nurwahyudingawi@gmail.com said...

Semangat.... Pembelajaran yg luar biasa, semoga ke depan semakin tambah banyak karyanya

donik linawati said...

Mantafff. Paparannya mudah dipahami dan menginspirasi. Sukses terus Pak Aan

Post a Comment