JURNAL REFLEKSI DUA MINGGUAN MODUL 3.1 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

Nov 8, 2022

       Pembelajaran materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah kegiatan yang kita lakukan saat ini. Seorang pemimpin pembelajaran dalam hal ini adalah seorang guru dan kepala sekolah harus mempunyai kompetensi untuk mengambil keputusan. Materi ini mengajak CGP untuk mempelajari dan mempraktikkan dengan temannya maupun pendamping praktiknya. CGP sudah berkali-kali melakukan praktik dengan rekan satu kelompoknya dalam aksi luring. Awalnya yaitu proses diskusi penentuan tema, kemudian praktik secara berpasangan. Pada lokakarya CGP juga melakukan praktik kembali secara berpasangan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan menerima penguatan dari pendamping praktiknya. Setelah melakukan praktek tersebut CGP dapat meyakini bagaimana praktek pengambilan keputusan secara benar, sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah teruji kebenarannya



Pengambilan Keputusan bersama 


CGP sangat senang dengan dibimbing dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pemahaman beserta penerapannya ini dirasa sangat penting untuk dikuasai, karena sejatinya pengambilan keputusan di tengah dilema etika maupun konflik ini biasa ditemukan dan dihadapi dalam lingkungan kerja masing-masing. Semua mempunyai permasalahan sendiri-sendiri dan berbeda pula kondisinya. Teori pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dapat diterapkan di situasi apapun, asalkan dapat menerapkan prinsip-prinsipnya beserta identifikasi permasalahannya. CGP terlihat senang dalam melakukan praktik pengambilan keputusan tersebut karena dirasa sulit di awal namun setelah melakukan proses dan keputusannya tercapai terasa sangat mengasikkan dan menyenangkan.

Proses pemberian materi dan pendampingan dari instruktur terasa nyaman untuk diikuti, karena kecakapan mereka dalam mengelola pembelajaran dan menariknya materi yang disajikan serta penggunaan media pembelajaran kekinian. Adapaun isi dari materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalas sebagai berikut.
 a. Paradigma dilema etika yang berisi perasaan benar lawan benar. Dilema etika tersebut yaitu:
1) Individu lawan masyarakat: hal ini mempunyai pengertian bahwa terdapat situasi yang bertentangan namun benar melawan benar di mata individu dan masayarakat. 
2) Rasa keadilan lawan rasa kasihan: dilema ini di satu sisi menuntut keadilan sesuai peraturan, sisi lainnya merasa kasihan untuk melaksanakan aturan karena disebabkan suatu hal.
3) Kebenaran lawan kesetiaan: paradigma ini dihadapkan pilihan antara kebenaran yang sesuai peraturan terhadap rasa setia kawan yang sedang tidak bisa melaksanakan peraturan sesungguhnya.
4) Jangka pendek lawan jangka panjang: sebuah dilema yang bertentangan antara harus dilakukan sekarang namun merugikan jangka panjang atau tidak dilakukan namun merugikan jangka pendek.
b. Terdapat 3 prinsip resolusi, yaitu:
1) Berpikir berbasis hasil akhir : menyelesaikan masalah dengan berpedoman hasil akhir.
2) Berpikir berbasis peraturan: menyelesaikan masalah dengan berpedoman pada peraturan.
3) Berpikir berbasis rasa peduli: menyelesaikan masalah dengan berpedoman terhadap rasa peduli.
c. Prosedur pengambilan keputusan harus melewati tahapan, yang terdiri dari 9 langkah, yaitu:
1) Mengenali nilai-nilai yang bertentangan: mengidentifikasi nilai-nilai yang bertentangan pada suatu kasus.
2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi itu: mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam kasus ini.
3) Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini: mengidentifikasi fakta-fakta yang sudah digali sedetai-detailnya.
4) Pengujian benar atau salah: melakukan serangkaian uji mulai dari uji legal, resolusi, intuisi, publikasi dan panutan/ idola.
5) Pengujian paradigma benar lawan benar: menentukan paradigama apa yang tepat pada kasus tersebut.
6) Melakukan prinsip resolusi: menentukan prinsip resolusi sebagai pedoman pokok dalam pengmbilan keputusan.
7) Investigasi opsi trilema: mencari pilihan lain di luar hal yang diduga sebelumya.
8) Buat keputusan: dari beberapa serangkaian uji di atas baru diambil keputusan yang terbaik.
9) Lihat lagi keputusan dan refleksikan: setelah selesai dijalankan kemudian dilhat lagi keputusan tersebut apakah efektif dan efisien untuk dijalankan. Proses refleksi dipakai untuk menentukan proses berikutnya.
CGP akan terjun praktek sesungguhnya di sekolah dan masayarakat. Ilmu yang sudah dikuasai akan berguna bagi CGP untuk mengambil keputusan sebagai pembelajaran baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat. Seorang guru banyak berperan sebagai pemimpjn pembelajaran dalam kehidupan di keluarga, masyarakat dan sekolah. Semakin banyak guru-guru yang menguasai cara pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, maka persoalan-persoalan di keluarga, sekolah dan masyarakat akan terbantu penyelesaiannya secara lebih akurat.

0 komentar:

Post a Comment